카니리 @khanyli

6 Cara Menulis Bebas ala Penulis Bestseller

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Lainnya

Dibuat: 2024-05-05

Dibuat: 2024-05-05 10:12

Saya mengambil kutipan ini dari buku Natalie Goldberg, <Tulislah Sampai ke Tulang>

Buku ini telah menjadi klasik dalam dunia menulis. Menulis bebas. Buku yang membuat kita merasakan struktur dan kebebasan melalui menulis.

6 Cara Menulis Bebas ala Penulis Bestseller


Ini adalah tentang First Thoughts (Pikiran Pertama), yang selalu ditekankan oleh penulis dalam buku-bukunya yang lain.

1. Terus Gerakkan Tanganmu.

Jangan berhenti untuk membaca apa yang baru saja kamu tulis. Itu akan membuatmu ragu untuk mengendalikan apa yang kamu tulis saat ini.

Jangan hentikan tanganmu. Walaupun hanya 10 menit, jangan hentikan tanganmu dan teruslah menulis berdasarkan pikiran pertamamu. Latihlah dirimu untuk meningkatkan waktu fokusmu. Jangan kembali membaca apa yang telah kamu tulis dan ragu-ragu. Teruslah menulis.

2. Jangan Menghapus.

Jangan mengedit. Teruslah menulis meskipun tidak sesuai dengan niatmu.

Jangan mengedit saat sedang menulis. Daripada menghabiskan waktu untuk mencoret atau menekan tombol backspace, teruslah maju. Meskipun kamu menulis sesuatu yang tidak sesuai dengan niatmu, teruslah maju.

3. Jangan Terpaku pada Ejaan.

Jangan terpaku pada tata bahasa. Jangan terikat pada margin atau baris, tulislah.

Jangan terpaku pada ejaan, tanda baca, atau aturan lainnya. Jangan terpaku pada margin atau baris. Buku ini sudah lama diterbitkan, jadi beberapa panduannya masih berfokus pada penulisan di atas kertas.

Tulislah di atas kertas atau di editor, apa pun itu, jangan terpaku pada hal lain selain menulis.

4. Jangan Mengendalikan Dirimu.

Jangan mengendalikan apa pun. Jangan mengontrol, biarkan mengalir bebas. Pada suatu saat, kamu akan mencapai tingkat di mana kamu merasakan kebebasan.

5. Jangan Berpikir. Jangan Berusaha Menjadi Logis.

Hentikan pikiranmu dan serahkan semuanya pada tanganmu. Capai tingkat di mana tanganmu bergerak bukan karena otakmu. Pada suatu saat, kamu akan merasakan kebebasan. Buanglah keinginan untuk menuliskan pikiran yang melayang dengan teratur dan rapi, dan teruslah berlari. Suatu saat nanti kamu akan terbang.

6. Tusuklah Inti Masalah. Masuklah ke Dalam Pembuluh Darah.

Meskipun kamu merasa takut atau telanjang, teruslah terjun lebih dalam. Di sanalah energinya berada.

Jangan berhenti karena rasa takut atau malu karena dirimu terungkap. Jangan ragu-ragu untuk menghiasai pakaian luar atau merencanakan niat lain, tetapi lompatlah ke dalam pembuluh darah yang berdenyut.

Tulislah dengan darah. Masuklah ke dalam pembuluh darah yang berirama dengan detak jantungmu dan ungkapkan dirimu apa adanya.

Itulah yang akan membuatmu menjadi dirimu sendiri dan orisinal.


Nietzsche mengatakan bahwa dia hanya percaya pada tulisan yang ditulis dengan darah. Kita harus menulis dengan darah. Kita telah memutuskan untuk menulis dengan tinta setebal darah.

Darah. Tidak mudah dihapus. Darah. Tidak mudah untuk disentuh dengan sembarangan. Darah. Membuat kita merasakan ketulusan.

Menulis dengan darah, membiarkannya bermain tanpa batasan, akan membuat kita merasakan kebebasan.

Aku berani menulis dan ingin bahagia.

Kata-kata 'menjaga kesehatan' dan 'mencari pencerahan' sangat cocok sekali.

Aku merasakan kebebasan dan kebahagiaan.

Aku merasakan semangat yang hangat di hati orang kecil. Aku mendapatkan rasa aman bahwa aku sedang memperluas wadahku.

Marilah kita hidup bersama dalam dunia yang indah. Kita semua!!

Aku mendukung tantanganmu.

Just keep going

Komentar0